KARAKTER.CO.ID, Samarinda – Permintaan obat cacing di beberapa apotek di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi setelah viralnya seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia karena tubuhnya dipenuhi cacing.
Sontak hal tersebut lantas memicu kekhawatiran masyarakat, baik dari anak muda hingga para orang tua sehingga turut membeli obat cacing di apotek sebagai tindakan preventif maupun kuratif.
Salah satu apotek di Samarinda, Apotek Tata Farma, mencatat adanya kenaikan pembeli obat cacing yang mencapai 10 hingga 15 orang per hari sejak berita itu tersebar.
“Dalam sekitar seminggu terakhir, permintaan naik cukup tajam, tapi belum sampai menyebabkan kepanikan atau pembelian berlebihan,” ujar Siti Raudhatunnisa, salah satu Apoteker di Tata Farma, Rabu (10/8/2025).
Sebelumnya, obat cacing termasuk produk dengan tingkat penjualan rendah di apotek tersebut. Menurut Siti, biasanya obat ini jarang diburu oleh konsumen.
“Biasanya, obat cacing permintaannya sedikit, mungkin sekarang banyak yang fomo, tapi kalau di daerah lain itu udah pada sold out (habis),” tambahnya.
Harga obat cacing bervariasi, mulai dari Rp15.000 sampai Rp25.000. Namun kini, obat dengan harga lebih tinggi justru lebih diminati, terutama oleh pembeli yang ingin melindungi anak-anak mereka.
Siti berharap, agar masyarakat lebih bijak lagi dalam membeli dan mengonsumsi obat-obatan. Usahakan berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu dan tidak panic buying.
“Harus lebih teliti, jangan fomo, konsultasi ke dokter dulu. Kalau ga sakit dan memang dilingkungan yang bersih disarankan tidak usah membeli, lebih baik diberikan ke yang memang membutuhkan atau sedang sakit,” tutup Siti. (Bey)












