7 Sebab Tubuh Sering Kedinginan Tanpa Alasan

3 menit reading
Sabtu, 22 Mei 2021 12:14 0 68 Redaksi

KARAKTER.CO.ID – Wajar rasanya jika Anda merasa kedinginan di tengah salju atau saat musim hujan tiba.

Namun di masa-masa tertentu, ada kalanya Anda merasa kedinginan meski tak di musim-musim tersebut atau di dalam ruangan ber-AC. Jika Anda merasakan hal ini, Anda harus curiga bahwa tubuh ingin menyampaikan sesuatu.

Mulai dari sirkulasi darah buruk, hipotiroidisme, anemia serta deret hal lain bisa memicu rasa kedinginan tubuh bahkan sampai menggigil.

1. Sirkulasi darah buruk

Deena Adimoolam-Gupta, ahli endokrinologi yang berbasis di New York City, mengatakan saat sirkulasi darah buruk, aliran darah berkurang. Jika ini terjadi, bagian tertentu tubuh akan memperoleh lebih sedikit darah seperti tangan dan kaki sehingga akan terasa dingin.

Sirkulasi darah buruk bisa berkaitan dengan masalah pembuluh darah. Melansir WebMD, kelainan pembuluh darah bisa menghambat aliran darah. Sejumlah masalah pembuluh darah antara lain, gangguan pembekuan darah, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penyakit Raynaud (kejang penyempitan arteri ke jari tangan dan kaki).

2. Hipotiroidisme

Meski berukuran mini, kelenjar tiroid memainkan peranan penting buat tubuh dengan mengatur metabolisme dan hormon yang mengontrol fungsi tubuh.

Saat rasa dingin pada tubuh cenderung konsisten, bisa jadi Anda mengalami hipotiroidisme atau kondisi tiroid tidak memproduksi cukup hormon.

“Kadar hormon tiroid rendah bisa mengakibatkan suhu tubuh menurun, yang mana membuat orang merasa kedinginan,” kata Adimoolam-Gupta mengutip dari Livestrong.

Selain kedinginan, hipotiroidisme memiliki gejala seperti, tubuh lemas, kenaikan berat badan, konstipasi, kulit kering, penipisan rambut, mood menurun, menstruasi tidak teratur dan otot terasa sakit.

3. Anemia

Anemia terjadi akibat tubuh tidak cukup memproduksi sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Ada beberapa penyebab anemia termasuk kekurangan zat besi dan penyakit darah yang merusak sel darah merah dengan cepat.

Kenapa anemia berhubungan dengan kedinginan? Adimoolam-Gupta menjelaskan saat jumlah sel darah merah sangat rendah, volume darah yang beredar di tubuh berkurang sehingga bisa membuat seseorang kedinginan.

Anda patut curiga jika terkena anemia terlebih ditambah gejala lain seperti, tubuh lemas, lemah, kulit pucat, napas pendek, kepala pening, dada sakit dan sakit kepala.

4. Kehilangan berat badan

Jika Anda kehilangan berat badan, Anda bakal lebih sensitif terhadap suhu dingin. Penurunan berat badan yang sangat signifikan membuat Anda memiliki lebih sedikit simpanan lemak.

Tubuh yang lebih berisi lebih tahan terhadap suhu dingin sebab tubuh menggunakan sel lemak untuk menghemat panas dan membantu tetap hangat.

5. Gangguan makan

Gangguan makan misalnya anorexia membuat tubuh sangat kurus dan kerap merasa kedinginan. Anorexia memiliki gejala antara lain, berat badan di bawah berat badan normal atau 15 persen di bawah, memikirkan berat badan secara konstan dan tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan atau lebih.

Jika Anda terus berpikir soal makan atau mengikuti aturan makan yang terlalu ketat, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional.

6. Kekurangan vitamin B12

Produksi sel darah merah memerlukan zat besi dan vitamin B12. Kekurangan vitamin B12 membuat tubuh sulit menyerap zat besi sehingga produksi sel darah merah menurun. Tidak heran Anda merasa kedinginan.

Biasanya vitamin B12 bisa diperoleh dari pangan fortifikasi, juga makanan fermentasi seperti tempe, kimchi, dan sauerkraut.

7. Diabetes

Diabetes menimbulkan kerusakan pada ginjal atau dikenal dengan istilah nefropat diabetik. Salah satu gejala nefropati adalah kedinginan sepanjang waktu. Kedinginan bisa saja berkaitan dengan nefropati apalagi jika Anda mengalami gejala seperti, mual dan muntah, rasa gatal, kehilangan selera makan, sesak napas, kebingungan, bengkak di wajah, kaki atau tangan. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
.read_related { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .bio_avatar { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .beritaxx_related { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .area_footer_menu taxx_clear { display: none !important; } .after_title { display: inline !important; font-size: 14px !important; } .secondary_content { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .footer { display: none !important; } .taxxfooter { display: none !important; } .have_comment { display: none !important; }