Akses Jalan Rusak, Warga Perbatasan Bontang-Kutim Harapkan Bantuan

2 menit reading
Sabtu, 22 Mei 2021 09:20 0 89 Redaksi

KARAKTER.CO.ID – Akses jalan sarana penopang aktivitas warga Jalan Sungai Bontang, Kilometer 8, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, masih terus dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Satu-satunya jalur keluar masuk jalan raya di desa tersebut terlihat memprihatinkan. Ana, salah satu warga Sungai Bontang mengaku kesulitan melewati jalan itu, pada kondisi apapun.

“Jujur saja, ketika musim hujan jalan menjadi becek sehingga banyak kendaraan besar maupun motor yang amblas. Dan musim kemarau, jalannya masih berpasir, terkadang ada motor yang tergelincir,” kata Ana, Sabtu (22/5/2021).

Selain itu, Ana dan keluarganya merasa kesal teras rumahnya terkena imbas kendaraan lewat, sebab pengemudi menghindari jalan yang rusak.

Memprihatinkan, akses jalan Desa Sungai Bontang mempersulit warga beraktivitas. (Enggar/Karakter.co.id)

Masyarakat sudah berusaha melakukan perbaikan dengan menutup lubang-lubang jalan menggunakan batu kerikil. Tidak hanya itu, jembatan penyeberangan sungai juga rusak parah. Banyak truk yang terjebak disana, sampai warga seringkali turun tangan membantu mendorong truk yang amblas.

“Untuk saat ini kami patungan untuk biaya perbaikan jalan. Sayangnya belum cukup, karena butuh biaya besar apabila memperbaiki secara keseluruhan,” ujar ketua RT 8, Sungai Bontang, Jamaluddin.

Ia juga menambahkan bingung untuk berharap bantuan pemerintah, sebab wilayah tersebut merupakan daerah perbatasan. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya perhatian bagi mereka.

“Harapannya semoga jalan bisa segera dilakukan perbaikan, agar memberikan kemudahan akses tidak hanya bagi warga sekitar tapi juga pengendara lain yang melintas,” tutupnya. (*)

Reporter : Enggar Ap
Editor : Tomy Gutama

Print Friendly, PDF & Email

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
.read_related { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .bio_avatar { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .beritaxx_related { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .area_footer_menu taxx_clear { display: none !important; } .after_title { display: inline !important; font-size: 14px !important; } .secondary_content { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .footer { display: none !important; } .taxxfooter { display: none !important; } .have_comment { display: none !important; }