KARAKTER.CO.ID – Tak ada yang pernah menduga sebelumnya jika Eko Yuli Irawan, yang semasa kecil pernah jadi penggembala kambing bisa meraih medali keempat di ajang Olimpiade.
Eko Yuli kembali jadi pahlawan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dengan menyumbang medali perak yang diraihnya dengan kerja keras pada Minggu (27/7).
Eko Yuli meraih medali perak dengan total angkatan 302 kg. Medali emas direbut wakil China, Li Fabin dan medali perunggu menjadi milik lifter Kazakhstan, Igor Son.
Sebelumnya, Eko juga sudah mengharumkan nama bangsa lewat sumbangan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Namun, atlet kelahiran 24 Juli 1989 itu mengaku sempat menemui hambatan kala mengawali kariernya. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Eko baru bisa berlatih setelah selesai menggembala empat ekor kambing milik orang lain.
“Orang tua saya awalnya tidak tahu kalau anaknya ikut latihan angkat besi. Saya tidak ngomong dengan orang tua kalau latihan angkat besi. Karena saya juga masih punya tugas menjaga kambing,” kata Eko dikutp dari CNN, Minggu sore (25/07)
“Tapi akhirnya mereka juga ikut mendukung. Mereka hanya berpesan, jangan sampai tugas saya menjaga kambing-kambing itu sampai ditinggalkan karena latihan angkat besi. Karena, kambing-kambing itu kan punya orang lain, bukan punya kami,” sambungnya.
Pengalaman Eko menggembala kambing jadi sepenggal kisah perjuangan manis menuju prestasi. Tanggung jawab keluarga dan prestasi bisa berjalan berdampingan.
Kini, siapa nyana lifter kelahiran Lampung tersebut sudah empat kali menyumbangkan medali di empat edisi Olimpiade. (*)
Tidak ada komentar