6 Kesalahan Kecil yang Bisa Bikin Rambut Rontok

5 menit reading
Minggu, 1 Agu 2021 14:48 0 64 Redaksi

KARAKTER.CO.ID – Rambut rontok memang menyebalkan. Pasalnya, bukan hanya membuat penampilan terganggu tapi juga kita cemas akan botak.

Menanganinya pun cukup sulit. Tidak seperti rambut memutih atau rambut rusak yang bisa ditangani dengan produk perawatan atau mengecat rambut, rambut yang rontok terkadang tidak tumbuh kembali meski telah diobati berbagai cara.

Kerusakan rambut sendiri terjadi di akarnya, dan berbeda dengan penipisan rambut pada batangnya.
“Penipisan rambut akibat kerusakan pada batang rambut itu berbeda. Sebab, penipisan ini tidak mengubah jumlah rambut yang tumbuh dari kulit kepala seseorang,” kata pakar rambut atau trichologist Leonica Kei, yang juga pemilik Leonica K Trichology.

“Rambut rontok terjadi ketika folikel melemah yang biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan internal, mulai dari ketidakseimbangan hormon, stres dan kekurangan nutrisi hingga kecenderungan genetik,” katanya.

Kendati demikian, gaya dan perawatan rambut serta kebiasaan pribadi juga dapat menyebabkan hal itu terjadi. Kei menjelaskan bagaimana hal-hal kecil yang bisa menyebabkan rambut rontok, mulai dari jarang keramas hingga cara penggunaan kondisioner yang salah.

Kurang sering keramas

Tidak keramas untuk waktu yang lama atau mengganti shampoo dengan alternatif alami bukanlah hal baik, apalagi bagi kita yang tinggal di iklim tropis.

“Shampoo dapat membantu membersihkan kulit kepala dari sebum dan racun. Jika tidak membersihkan sebum di kulit kepala, menumpuk di sekitar folikel rambut dan menyumbatnya. Sebum yang terakumulasi akan merusak selubung di sekitar akar rambut, yang berfungsi untuk menambatkan setiap helai rambut ke kulit kepala,” kata Kei.

Jarang keramas juga dapat menyebabkan gatal dan peradangan pada kulit kepala yang dapat menyebabkan rambut rontok juga.

Jadi, seberapa sering kita harus keramas? Jawabannya, bergantung pada kulit kepala dan kondisi rambut seseorang. Kita perlu keramas lebih sering jika kulit kepala berminyak atau cuaca panas.

Memakai kondisioner di akar rambut

Kondisioner seharusnya diaplikasikan pada batang rambut dan bukan pada kulit kepala atau di dekat akar rambut.

Kondisioner juga berfungsi untuk melembabkan dan mengurai rambut, membuatnya tidak boleh diperlakukan sebagai “pelembab” untuk kulit kepala, yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang berketombe.

Bahkan jika kita membilasnya, konditioner tetap akan meninggalkan residu di kulit kepala.

Hal ini memang tidak menyebabkan kerontokan rambut secara langsung. Kendati demikian, iritasi kulit kepala yang terjadi dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Jadi, jika menghadapi masalah kulit kepala, gunakan produk perawatan kulit kepala yang tepat.

Terlalu sering menyisir

Kei berpendapat bahwa menyikat rambut tidak boleh dilakukan melebihi apa yang diperlukan untuk penataan rambut. Pasalnya, menyisir dapat menyebabkan kerusakan, terutama pada rambut kering, keriting atau dikeriting.

Selain itu, menyisir terlalu sering juga dapat menyebabkan abrasi dan iritasi pada kulit kepala, terutama jika sisir yang digunakan berkualitas buruk.

Kita sendiri mungkin pernah membaca atau mendengar bahwa menyikat kulit kepala secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dan pertumbuhan rambut. Memang benar, namun, Kei mengatakan ada cara lain yang lebih baik untuk menstimulasi kulit kepala di luar menyisir.

Alasannya, menyisir berlebihan cenderung menyebabkan kerusakan rambut dan dapat menyebabkan rambut rontok.

Menggunakan produk perawatan kulit kepala yang salah

Produk perawatan kulit kepala adalah salah satu produk yang sedang digemari akhir-akhir ini. Namun, apakah benar kita memerlukan serum atau pengelupas kulit kepala kita?

Menurut Kei, produk ini tidak diperlukan. Namun jika tetap ingin menggunakannya, kita perlu berhati-hati dalam memilih produk yang cocok dan tidak akan membuat kulit kepala iritasi serta kerontokan rambut.

“Produk untuk kulit kepala seperti serum atau tonik seharusnya membuat kulit kepala terasa bersih dan ringan. Berhati-hatilah terhadap produk yang meninggalkan residu atau menyebabkan kulit kepala gatal dan sensitif,” sarannya.

Mengikat rambut terlalu kencang

Mengikat rambut ke dalam ponytail atau updo kencang dan sering dapat membuat trauma dan melelahkan akar rambut.

“Traction alopecia adalah kondisi rambut rontok yang disebabkan oleh penarikan rambut secara terus-menerus. Kenyataannya, banyak balerina dan penari profesional, yang terus-menerus harus mengikat rambut dengan kencang saat berlatih atau tampil, mengalami hal ini. Dalam kasus ekstrim, beberapa bahkan mulai memiliki garis rambut yang surut meskipun mereka masih sangat muda,” kata Kei.
Situasi ini dapat dihindari. Caranya, temukan aksesori dan ikat rambut yang dapat membantu kita tetap tampil rapi tanpa menambah beban pada kulit kepala.

Lalu, saat membuat ponytail, membuatnya tetap rendah juga akan membantu mengurangi tarikan rambut di sepanjang garis rambut depan.

Melewatkan sarapan

Banyak yang mengatakan bahwa sarapan adalah waktu makan paling penting. Dan memang benar, sarapan juga berguna bagi kesehatan rambut.

“Rambut adalah bagian tubuh pertama yang terdampak dan paling tidak diuntungkan jika tidak sarapan. Pasalnya, tubuh hanya akan menyalurkan nutrisi ke rambut kita saat ada nutrisi tersisa setelah diserbarkan ke bagian lain tubuh,” jelas Kei.

“Saat melewatkan sarapan dan banyak aktivitas di pagi hari, tubuh akan mengambil sisa cadangan nutrisi dari makanan terakhir yang kita makan kemarin. Ini berarti, rambut tidak dapat menerima banyak nutrisi karena cadangannya belum diisi ulang. Dalam jangka panjang, rambut akan kekurangan nutrisi dan kemungkinan akan menjadi lemah dan tidak setebal yang seharusnya,” katanya.

Rambut yang lemah merupakan faktor penyebab kerontokan rambut, dan itulah mengapa kita harus sarapan agar rambut tetap sehat.

Kei juga menunjukkan bahwa kerontokan rambut bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi, seperti vitamin D dan zat besi yang penting untuk proses pertumbuhan rambut di kulit kepala.

Dengan kata lain, memakan makanan bergizi tidak hanya menguntungkan bagian dalam tubuh, namun juga bagian luarnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
.read_related { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .bio_avatar { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .beritaxx_related { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .area_footer_menu taxx_clear { display: none !important; } .after_title { display: inline !important; font-size: 14px !important; } .secondary_content { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .footer { display: none !important; } .taxxfooter { display: none !important; } .have_comment { display: none !important; }