KARAKTER.CO.ID – Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang segera mencari alternatif lain menangani persoalan air bersih yang semakin hari terancam habis.
Pasalnya dua opsi alternatif yang paling cepat dan memungkinkan untuk digunakan terkendala beberapa hal. Sehingga menurutnya kedua opsi tersebut tidak bisa diandalkan untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Taman ini.
Dimana pemanfaatan air bekas lubang tambang (ex void) milik PT Indominco Mandiri (IMM) yang masih menunggu hasil kajian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) perihal kelayakan air ex void atau lubang tambang.
Selanjutnya pembuatan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Marangkayu pun belum bisa direalisasikan, lantaran terkendala pembebasan lahan yang menjadi penghambat.
“Harus segera dicari jalan keluar nya, menunggu alternatif yang sudah ada tidak bisa. Banyak hambatannya,” sebutnya, Kamis (21/9/2023).
Ia menuturkan jika persoalan itu tidak segera ditindaklanjuti maka hal paling mengkhawatirkan Bontang akan dilanda krisis air bersih. Pasalnya ketersediaan air bersih di Kota Bontang semakin tahun kian terancam habis.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada air bawah tanah untuk menghasilkan air bersih. Sementara ketersediaan air bersih harus terus tercukupi di tengah pertumbuhan penduduk dan ekonomi setiap tahunnya.
“Air bersih kan kebutuhan pokok yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Banyak sekali manfaatnya, maka harus diusahakan tetap tersedia,” pungkasnya.
Penulis: Ira
Tidak ada komentar