KARAKTER.co.id, BONTANG – Anggota DPRD Bontang, Muhammad Sahib, mengusulkan agar pengelolaan sampah di Kota Bontang diserahkan kepada pihak ketiga. Menurutnya, langkah ini dapat meningkatkan efektivitas sekaligus keseriusan dalam penanganan masalah sampah yang kian mengkhawatirkan.
Sahib memaparkan, dengan jumlah penduduk yang mendekati 200 ribu jiwa, timbulan sampah di Bontang mencapai sedikitnya 16 ton setiap hari. Angka ini, kata dia, menjadi tantangan besar bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang selama ini bekerja dengan keterbatasan personel maupun sarana.
“Kami pernah melihat di daerah Jawa, pengelolaan sampah diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga. DLH hanya bertindak sebagai pengawas, bukan pelaksana. Hasilnya, pengelolaan lebih tertata dan beban pemerintah daerah menjadi lebih ringan,” ujarnya.
Politisi NasDem tersebut menilai, pola kerja sama semacam itu bisa menjadi solusi jangka panjang bagi Bontang. Namun, ia menegaskan pihak ketiga yang diberi kepercayaan harus benar-benar serius dalam menjalankan tugas. Apabila lalai, DLH diminta tak segan memberikan peringatan bahkan menjatuhkan sanksi tegas sesuai ketentuan.
“Kalau Bontang mau bersih, penanganan sampah harus menjadi perhatian serius semua pihak. Ini musuh kita bersama,” tegasnya.
Sahib juga menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan ke salah satu daerah di Pulau Jawa. Di sana, sistem pengelolaan sampah yang melibatkan pihak ketiga terbukti lebih efektif. DLH setempat berfokus pada fungsi pengawasan dan evaluasi, sementara operasional lapangan dijalankan perusahaan mitra yang memiliki peralatan serta SDM memadai.
Menurutnya, model seperti ini tak hanya memperbaiki kualitas layanan kebersihan, tetapi juga dapat membuka lapangan kerja baru di sektor pengelolaan sampah. Ia berharap Pemkot Bontang bisa mempertimbangkan opsi ini secara matang dan segera melakukan kajian komprehensif.
“Jangan tunggu sampai masalah sampah menumpuk dan sulit diatasi. Kita harus bergerak cepat,” pungkas Sahib. (Adv)












