KARAKTER.CO.ID, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda memastikan segera memberlakukan kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Abul Hasan. Keputusan ini diambil setelah hasil analisis teknis menunjukkan ruas jalan tersebut sudah berada pada level kritis akibat tingginya volume kendaraan.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan bahwa kondisi di kawasan tersebut tidak lagi mampu menampung arus lalu lintas yang terus meningkat.
“Kinerja jalan Abul Hasan sudah masuk level D ke E. Kapasitasnya hampir penuh, sementara simpang RSHD dan Pangeran Diponegoro juga kinerjanya tidak baik,” jelasnya, Kamis (18/9/2025).
Dalam skema baru, kendaraan dari arah Jalan KH Khalid tidak lagi bisa langsung masuk ke Jalan Abul Hasan. Arus dialihkan ke Jalan Diponegoro, lalu ke Imam Bonjol dan Basuki Rahmat sebelum kembali ke Abul Hasan. Sementara itu, kendaraan dari simpang Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD) masih diperbolehkan masuk ke ruas tersebut.
Selain pengaturan arus, Dishub juga menyiapkan perubahan siklus lampu lalu lintas di simpang RSHD. Siklus empat fase akan dipangkas menjadi tiga fase, dan akses lurus dari Jalan Abul Hasan menuju Agus Salim akan ditutup.
Menurut Manalu, simulasi menunjukkan penerapan SSA mampu meningkatkan kinerja lalu lintas dari level kritis ke level B. Karena itu, kebijakan ini dipastikan bersifat permanen.
“Kita tidak bisa lagi melebarkan jalan. Solusi realistis adalah manajemen lalu lintas. Dengan SSA, kemacetan bisa ditekan,” tegasnya.
Dishub menargetkan SSA di Jalan Abul Hasan mulai berlaku pekan depan, tepatnya pada 23 atau 24 September. Sebelum itu, Dishub akan melengkapi rambu dan menempatkan petugas di lapangan selama satu hingga dua minggu pertama untuk membantu pengendara beradaptasi.
“Harapannya, arus lalu lintas di kawasan Abul Hasan dan simpang RSHD jadi lebih lancar, dan kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga bisa berkurang,” pungkasnya. (Bey)












