KARAKTER.CO.ID – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Faisal mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) segera menindaklanjuti perihal drainase buntu di Sungai Betlehem Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara.
Drainase buntu itu mengakibatkan sebanyak lima bangunan terancam terkena longsor lantaran air sungai yang meluap. Lima bangunan tersebut yakni Indomaret, English Training Center, Indo Therapy, Halal Bank serta gereja. Bahkan sungai sekitar pun mengalami penyempitan akibat longsor ini.
Faisal menilai longsor ini sudah terbilang parah dan sangat memprihatinkan. Sehingga ia khawatir terjadi longsor susulan yang lebih parah, sebab sungai tersebut tidak memiliki turap atau dinding penahan, sehingga sungai tidak mampu menahan debit air yang menyebabkan longsor.
“PUPRK harus segera bertindak, karena akibatnya bisa lebih parah kalau dibiarkan”, ungkapnya.
Selain itu, Faisal mengusulkan kepada pemerintah mengucurkan anggaran darurat untuk menyegerakan perbaikan turap sungai tersebut.
Menurutnya, apabila pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan mendatang baru menganggarkan pengerjaan penahan tebing itu, luapan air sungai tersebut akan menimbulkan dampak yang lebih parah.
“Saran saya sebaiknya menggunakan anggaran darurat saja biar cepat. Soalnya kondisi sungainya sudah memprihatinkan”, tuturnya.
Politisi yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan ini menyarankan agar anggaran sebesar Rp26 Miliar yang dialokasikan bagi penurapan sepanjang aliran Sungai Bontang digunakan untuk percepatan pembangunan turap di turunan Polres tersebut.
“Jadi tidak perlu menunggu anggaran perubahan, turap bisa segera dibangun mencegah terjadinya longsor susulan”, imbuhnya.
Lanjut Faisal, akan terus mengawal sampai perbaikan dan pembangunan turap dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya bakal memanggil dinas terkait di antaranya PUPRK, Lurah Gunung Elai, Sekretaris Daerah (Sekda), dan Bapelitbang Kota Bontang.
Sementara Ahli Muda Jabatan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Bambang Permadi menyebutkan pihaknya akan mengusulkan anggaran perbaikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan mendatang.
“Nanti dilihat jangka waktunya, semoga bisa tertangani. Yang mengerjakan pun nanti dari sinergitas TNI Bontang,” ucapnya.
Reporter: Ira
Tidak ada komentar