KARAKTER.CO.ID – Usai dilantik Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam resmi pimpin Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Bontang, Minggu (1/10/2023) malam untuk periode 2023-2027 mendatang.
Di antaranya, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Tapak Suci, Kelatnas Indonesia Perisai Diri, Persatuan Silat Cempaka Putih (PSCP), Pencak Silat Jokotole, Petsinas Asad, Pagar Nusa, Persaudaraan Setia Hari Winongo, Naga Pertapa, dan IKSPU Kera Sakti.
Politisi yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golongan Karya (Golkar) ini dikukuhkan bersama pengurus lain di Gedung Auditorium Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Bontang.
Prosesi pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut di pimpin oleh Sekretaris IPSI Kalimantan Timur (Kaltim), Dedi Pratama mewakili Ketua IPSI Kaltim, Andi Harun.
Selanjutnya, prosesi pengukuhan diawali dengan puluhan ahli bela diri dari berbagai perguruan yang tergabung di IPSI mempertontonkan jurus-jurus andalan di depan para hadirin.
Dalam sambutannya, wakil rakyat muda tersebut menyampaikan rasa syukurnya lantaran diberikan amanah untuk menjadi ketua bagi beberapa kumpulan organisasi bela diri di Kota Taman.
Ia menilai, IPSI mempunyai prestasi yang perlu dukungan dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Selama kepemimpinannya, Bang Faiz akan berusaha membantu meningkatkan fasilitas sarana prasarananya.
Sehingga tercipta atlet berprestasi dari persatuan pencak silat Kota Bontang agar bisa mengharumkan kota industri ini dengan pencapaian-pencapaian yang akan diraih. Baik tingkat provinsi, nasional, hingga kancah internasional mewakili Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ada 2 aspek pendorong yang membawa saya memimpin IPSI Bontang. Yakni aspek prestasi dan manusia, artinya semua lapisan yang tergabung dalam IPSI sepakat untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian di Kota Bontang,” tuturnya usai dilantik.
Meski demikian, kata dia ada aturan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IPSI yang harus tetap dipatuhi. Selain itu, menciptakan kerukunan dan ketertiban menuju Bontang yang damai.
“Tetap ada AD/ART yang harus dipatuhi,” tutupnya.
Penulis: Ira
Tidak ada komentar