KARAKTER.CO.ID, Samarinda – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur terus mengawal penerapan program desa ramah perempuan dan anak sebagai bagian dari sembilan tematik pembangunan desa.
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Hariyanto, menegaskan bahwa konsep tersebut akan menjadi pemicu bagi desa-desa lain dalam menerapkan pelayanan inklusif dan berperspektif gender.
“Ini merupakan tematik dari pemerintahan desa. Salah satunya memang desa ramah perempuan dan anak, dan itu sudah kita terapkan di beberapa layanan, baik di tingkat desa maupun di dinas,” kata Puguh, Senin (4/8/2025).
Ia menyebut bahwa penerapan desa ramah perempuan dan anak akan terus didorong secara lebih masif mulai tahun 2025 hingga 2026, dengan pendekatan berbasis parameter yang jelas dan terintegrasi dengan tematik lainnya.
“Nanti kita akan kawal secara detail parameternya. Karena ini bagian dari sembilan tematik, maka akan kita sinergikan dengan yang lain, agar semua desa bisa mengejar standar pelayanan yang ramah dan inklusif,” jelasnya.
Program ini sebelumnya juga sempat disinggung oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dalam siaran langsung bersama DPR RI, yang menandakan komitmen kuat dari pemerintah provinsi dalam memperkuat perlindungan terhadap kelompok rentan di tingkat desa.
Puguh berharap, desa-desa yang sudah menerapkan lebih dahulu prinsip ramah perempuan dan anak dapat menjadi contoh untuk wilayah lain, sehingga pemerataan kualitas pelayanan desa dapat segera terwujud. (Bey)












