KARAKTER.CO.ID, Samarinda – Jembatan Mahakam I kembali menjadi sorotan setelah sebuah kapal tongkang bermuatan kayu sengon menabrak bagian pelindung (fender) pilar ketiga (P3) pada Sabtu malam, 26 April 2025.
Insiden ini menambah daftar kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan jembatan tua yang selama ini menjadi jalur transportasi penting di Kota Samarinda.
Sebagai respons cepat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil langkah sigap dengan menutup sementara akses kendaraan di jembatan tersebut.
Penutupan dilakukan untuk memberi ruang bagi pemeriksaan teknis oleh tim ahli dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur.
Pelaksana tugas Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah, menegaskan bahwa penutupan bersifat sementara dan dimaksudkan untuk menjamin keselamatan publik.
“Pemeriksaan akan dilaksanakan pada Rabu, 30 April 2025, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Tim BBPJN akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi struktur jembatan,” kata Irhamsyah, Selasa (29/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa pengujian teknis akan melibatkan berbagai metode, seperti analisis geometri struktur, dinamika beban, dan pemeriksaan titik benturan secara detail.
Selama proses investigasi berlangsung, Dishub Kaltim telah menyiapkan skema pengalihan arus lalu lintas. Pengguna jalan dialihkan ke Jembatan Mahulu dan Jembatan Mahkota untuk sementara waktu.
“Kami minta masyarakat memahami kondisi darurat ini. Keselamatan semua pengguna jalan menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, Dishub juga akan mengerahkan personel ke lapangan guna mengatur lalu lintas di beberapa titik strategis, terutama di jalur-jalur alternatif.
Irhamsyah turut mengimbau masyarakat agar menghindari perjalanan pada jam sibuk dan merencanakan mobilitas lebih awal untuk mencegah keterlambatan.
“Koordinasi dengan kepolisian dan instansi lain terus kami lakukan agar distribusi kendaraan tetap lancar meski jalur utama ditutup sementara,” tambahnya.
Pemeriksaan ini diharapkan bisa memberikan kejelasan mengenai tingkat kerusakan dan kelayakan struktur Jembatan Mahakam I, sebelum keputusan lebih lanjut diambil terkait operasionalnya.
Tidak ada komentar