Fraksi Annur Dorong Pengelolaan Program yang Efisien Untuk Hindari Silpa

2 menit reading
Sabtu, 3 Agu 2024 22:04 0 35 Redaksi

KARAKTER.co.id – Fraksi Amanat Nurani Rakyat (Annur) menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan program-program pemerintah daerah untuk menghindari tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). Pandangan ini disampaikan oleh Muhammad Irfan dalam rapat kerja DPRD Kota Bontang mengenai Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024, yang berlangsung pada Sabtu (3/8/24).

Ia menekankan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus lebih teliti dan hati-hati dalam merancang program-program mereka. Tujuan utama dari saran ini adalah untuk memastikan, setiap program dapat dilaksanakan tepat waktu dan mencapai sasaran yang diinginkan, sehingga menghindari adanya Silpa yang tinggi di akhir tahun anggaran.

“OPD harus cermat dalam merancang program, agar program dapat terlaksana tepat waktu dan mencapai hasil yang diharapkan,” ucapnya.

Pihaknya menyoroti, perencanaan yang baik dan implementasi yang tepat waktu adalah kunci untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran dan meningkatkan efektivitas program-program pemerintah.

Selain itu, mereka berharap komitmen pemerintah daerah pada perubahan APBD 2024. Sehingga bisa lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bontang.

Menanggapi pandangan tersebut, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah, menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah mempertimbangkan kemampuan untuk merealisasikan setiap program dan kegiatan dalam penyusunan APBD Perubahan 2024.

Ia menegaskan, semua program dan kegiatan direncanakan dengan jelas dan spesifik untuk memastikan bahwa target waktu dan capaian hasil dapat dicapai dengan efektif.

“Pemkot berupaya meningkatkan serapan anggaran sebagai bagian dari tolak ukur kinerja pembangunan daerah,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang disiplin, pemerintah kota berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran dan mengurangi potensi terjadinya Silpa.

Penulis : Rae

Print Friendly, PDF & Email

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
.read_related { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .bio_avatar { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .beritaxx_related { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .area_footer_menu taxx_clear { display: none !important; } .after_title { display: inline !important; font-size: 14px !important; } .secondary_content { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .footer { display: none !important; } .taxxfooter { display: none !important; } .have_comment { display: none !important; }