Serapan Anggaran Rendah, Fraksi Gerindra dan Berkarya Kritik Pengelolaan Anggaran Pemkot Bontang

2 menit reading
Sabtu, 3 Agu 2024 16:45 0 43 Redaksi

KARAKTER.co.id – Fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Bontang tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024, dalam rapat kerja DPRD, Sabtu (3/8/2024) siang, di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang.

Fraksi Gerindra bersama Berkarya melalui anggota DPRD Kota Bontang, Sutarmin, menilai dalam kurun tiga tahun terakhir aspek perencanaan daerah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tidak dikaji dengan matang. Cenderung pada hasil kuantitas, tetapi tidak memikirkan kualitasnya.

Hal tersebut diketahui saat terjadinya pergeseran anggaran, program di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih masif dan berdampak terhadap serapan anggaran yang masih sangat rendah. Sehingga berpotensi pada peningkatan SILPA di akhir tahun.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti aspek perekonomian daerah yang jauh dari pertumbuhan ekonomi daerah untuk mencapai ekonomi fiskal. Baik jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek begitupun pemerintah belum menerapkan secara maksimal kebijakan akuntansi yang menjadi ujung tombak dengan pengelolaan keuangan daerah.

“Akibatnya terjadi Ekonomi Flight. Uang Bontang justru berputar di daerah lain. Sampai saat ini kita kesulitan keluar dari ekonomi semu dan tetap jadi daerah berpenghasilan menengah,” terangnya dalam rapat.

Menurutnya, Bontang hanya terus berharap Dana Bagi Hasil (DBH) dan Bantuan Keuangan (Bankeu) bukan dari hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berimbas pada rendahnya Human Capital Index. Akibat lainnya, yakni tingginya angka pengangguran, kemiskinan meningkat, dan Index Pembangunan Manusia (IPM) Kota Taman.

Merujuk dari itu, Sutarmin dengan lantang mempertanyakan lima hal. Meliputi, dasar kebijakan akuntansi pemerintah daerah, angka kemiskinan di Kota industri ini masih tinggi, IPM pun masih terbilang sangat rendah serta kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Bontang.

“Terakhir yang jadi pertanyaan kami, sejauh mana terobosan terobosan dan inovasi yang dilakukan Pemkot Bontang dalam peningkatan PAD?,” timpalnya.

Fraksi Gerindra bersama Berkarya berharap melalui kritikan dan konstruktif yang disampaikan pihaknya sebagai upaya mendukung dan mendorong perencanaan serta pengelolaan anggaran daerah jadi lebih baik lagi. Sehingga kualitas dan kemandirian fiskal di Kota Taman meningkat.

“Semoga Pemkot Bontang dapat memaksimalkan pengelolaan APBD Perubahan, tentu kita semua ingin Bontang jadi daerah yang maju dan mampu berdaya saing dalam segala hal,” pungkasnya.

Penulis : Rae

Print Friendly, PDF & Email

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
.read_related { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .bio_avatar { display: none !important; } .bio_author { display: none !important; } .beritaxx_related { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .area_footer_menu taxx_clear { display: none !important; } .after_title { display: inline !important; font-size: 14px !important; } .secondary_content { display: none !important; } .beritaxx_commentform { display: none !important; } .copyright { display: none !important; } .footer { display: none !important; } .taxxfooter { display: none !important; } .have_comment { display: none !important; }