KARAKTER.CO.ID, Samarinda – Dalam upaya meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia di kalangan jurnalis, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Profesi Jurnalistik”.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Senin dan Selasa (28–29 April 2025), bertempat di SMAN 10 Samarinda.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari jurnalis media cetak, daring, dan elektronik yang berasal dari seluruh Kalimantan Timur, serta dua Duta Bahasa Provinsi Kaltim.
Koordinator Tata Usaha Balai Bahasa Kaltim, Yudianti Herawati dalam sambutannya, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kaidah bahasa Indonesia kepada jurnalis, sekaligus memperkenalkan berbagai perspektif dalam dunia jurnalistik.
“Peserta yang hadir berasal dari 49 instansi media massa di Kalimantan Timur, ditambah dua Duta Bahasa. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para jurnalis mengenai penggunaan bahasa yang baik dan benar,” ujarnya, Senin (28/4/2025).
Pelatihan ini juga bertujuan untuk menyampaikan materi terkait bahasa Indonesia yang baik dan benar serta teknik-teknik jurnalistik yang diperlukan dalam menjalankan tugas wartawan.
Tak hanya itu, dalam kegiatan ini, peserta juga akan mendapatkan pendampingan intensif dalam bentuk kelas daring selama dua bulan ke depan.
Melalui sesi diskusi dan koordinasi secara berkala, peserta akan terus mendapat arahan dan dukungan dari para pendamping untuk meningkatkan kemahiran mereka.
Di akhir rangkaian pelatihan, peserta akan mengikuti tes akhir serta uji kemahiran berbahasa Indonesia menggunakan UKBI Adaptif. Peserta yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan dan sertifikat hasil UKBI.
Ketua PWI Kaltim, Abdurrahman Amin, mengapresiasi pelatihan ini dan menekankan pentingnya pengembangan kemampuan bahasa di kalangan wartawan.
“Sebagai wartawan, kita harus terus belajar. Bahasa yang baik adalah modal utama untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat dan edukatif kepada masyarakat,” ujar Abdurrahman.
Abdurrahman juga berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam membangun kemitraan strategis antara wartawan dan lembaga-lembaga yang peduli terhadap bahasa, serta menjaga kualitas informasi yang disampaikan ke publik.
“Di tengah pesatnya arus informasi, terutama dari media sosial, kita harus memastikan bahwa informasi yang kita sampaikan tetap akurat dan berkualitas,” tandasnya.
Tidak ada komentar